Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

PROYEK AIR CIKUNIR, TURAP SALURAN AIR BINA MARGA,DI DUGA SILUMAN PELAKSANA NGILANG MULU, SAAT DIMINTA KONFIRMASI OLEH AWAK MEDIA,???

Rabu, 30 April 2025 | 08.58.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-30T01:58:51Z


Serojaindonesia,com. kabupaten Tangerang- Pekerjaan proyek saluran Air. Bina marga Sumber Daya Air, pembangunan turap saluran air cikunir di kampung waru, desa pangkat ,kecamatan jayanti,  kabupaten Tangerang/Banten, diduga amburadul dan asal jadi. (30-06-25).



Diketahui dari papan informasi proyek pembangunan penurapan Saluran Air cikunir di Desa pangkat , Kecamatan jayanti,  yang bersumber dari Dana APBD tahun 2024/2025, Kabupaten Tangerang menelan anggaran sebesar Rp 386.092.013,00. (Tiga ratus delapan puluh enam juta, sembilan ratus dua puluh satu ribu tiga ratus rupiah ). (90 hari kalender), dikerjakan oleh pihak (CV,mutiara syaki) . Tidak tertera panjang+tinggi +lebar dan kedalamannya di papan nama informasi publik.



Namun faktanya, saat kroscek ke lokasi cukup memprihatinkan. Pembangunan turap ketinggiannya tidak dicantumkan di papan informasi, sementara dan fisiknya asal jadi Bahkan pembangunan turap itu tanpa ada kisdam, tergenang air.



“Pengerjaannya juga sudah pernah di istirahatkan dikarenakan dengan kata alasan airnya deras, padahal proyek tersebut di gali bukan dengan tenaga manusia, melainkan pakai alat berat, bendung dulu untuk sementara, sesusah di bendung lalu di sedot oleh pompa air/Disel. Saat awak media kelokasi sosial kontrol, sudah 3 kali ke lokasi proyek, namun pelaksana tidak pernah ada di lokasi saat ini, untuk di ajak konfirmasi oleh awak media. tidak tahu ada apa dengan pelaksana tersebut sampai susah di temui selalu menghindar,???



“Apalagi kelihatan pembangunannya, diduga asal jadi adukan tergenang air bahkan semennya juga kurang. Takutnya baru kurang lebih satu tahun pembangunan, bangunan tersebut sudah ambruk,” ujarnya."tajudin awak media, saat sosial kontrol dilokasi.


 

ketika dikonfirmasi via whatsapp menanyakan perihal dugaan lemahnya pengawasan kepada pelaksana saat dikonfirmasi oleh awak media ,hanya menjawab lagi pusing tukang juga belum di byar uang makan saya juga di rumah saja ..loh kenapa pelaksana tidak ada di lapangan apa kerjaan sebagai pelaksana ,ini kan harus ada pengawasan dan pelaksana di lapangan kenapa pusing memikirkan tukang belum di byar uang makan juga belum di kasih ini udah jelas anggaran pemerintah yang di alokasikan untuk pembangunan tersebut.(bungkam), dan  pekerjaan yang terkesan asal jadi lebih memilih bungkam.



Dan sampai berita ini di tayangkan , tak ada satupun dari pihak terkait  atau mandor sebagai pelaksana yang dapat dihubungi.


Red," (Kabiro, serojaindonesia,com.)

×
Berita Terbaru Update